5 Penyebab Vagina Berbau Tidak Sedap
Setiap perubahan pada vagina bisa menjadi pertanda awal adanya masalah,
termasuk aroma Miss V yang tidak sedap. Bau yang keluar dari Miss V
bisa menjadi pertanda adanya infeksi atau ketidakseimbangan jamur. Ini
beberapa hal yang menyebabkan aroma Miss V Anda tidak sedap, seperti
dikutip dari She Knows.
Nah apa sajakah penyebab bau tersebut, berikut adalah uraian nya:
1.Vaginosis
Merupakan infeksi bakteri
paling umum penyebab vagina berbau tak sedap. Di sekitar Miss V
terdapat berbagai bakteri, dan bacterial vaginosis (BV) adalah
pertumbuhan bakteri yang berlebihan di area tersebut. Menurut Mary M.
Galenberg, M.D., seorang spesialis OB-GYN, kebanyakan wanita di usia
reproduksinya akan mengalami BV setidaknya satu kali semasa hidup.
Penyebab pastinya belum diketahui, tapi seks tanpa kondom dan penggunaan
douching (menyemprotkan cairan pembersih ke vagina) sebaiknya dihindari
untuk mencegah kondisinya lebih berbahaya.
Gejala lain BV
adalah kulit yang terasa gatal-gatal dan perih di sekitar Miss V. BV
biasanya akan sembuh dengan sendirinya, tapi jika Anda mengalaminya,
disarankan mengunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan guna mencegah
kondisi yang lebih serius. Pengobatan BV biasanya dengan antibiotik.
2. Infeksi Jamur
Infeksi jamur juga umum terjadi dan menyebabkan Miss V beraroma kurang
enak. Gejalanya mirip BV, namun diikuti dengan keluarnya cairan kental
dan berwarna putih. Pengobatan infeksi jamur tidak memerlukan antibiotik
dan bisa disembuhkan dengan perawatan anti jamur yang dilakukan oleh
dokter.
3. Penyakit Kelamin Menular (STD - Sexually Transmitted Diseases)
Beberapa jenis penyakit kelamin bisa membuat vagina berbau tak sedap,
dan umumnya penyebabnya adalah chlamydia dan gonorrhea. Penyakit
tersebut terbilang umum dan mudah diobati, tapi bisa menyebabkan
komplikasi serius jika telat ditangani. Sayangnya, dua jenis penyakit
ini kerap tidak terdeteksi pada tahap-tahap awal karena tidak
menimbulkan gejala spesifik. Jadi seringkali baru diketahui ketika
keadaannya sudah parah dan sulit untuk diobati.
Gejala paling
umum chlamydia dan gonorrhea adalah rasa sakit saat buang air kecil dan
keluarnya cairan dari Miss V. Segera temui dokter spesialis jika Anda
mengalami salah satu gejalanya dan hindari risikonya dengan absen
bercinta sementara waktu atau gunakan kondom saat berhubungan intim.
4. Pelvic Inflammatory Disease (PID)
PID terjadi ketika bakteri (biasanya ditularkan lewat hubungan seksual)
berpindah dari vagina ke uterus. PID sering diasosiasikan sebagai STD
stadium akhir, seperti chlamydia. PID umumnya tidak terdeteksi sampai
Anda mengalami sakit yang kronis atau sulit hamil karena sering tidak
menimbulkan gejala yang spesifik. Jika ada gejala, biasanya penderita
akan merasakan sakit pada tulang panggul, vagina berbau, keluar banyak
cairan Miss V, demam, kelelahan, sakit saat berhubungan seks dan buang
air kecil. PID umumnya bisa diobati dengan pemberian antibiotik.
5. Miss V Tidak Bersih
Sangat mungkin penyebab bau Miss V tidak sedap karena tidak higienis.
'Anatomi' Miss V sangatlah rumit dan menjaga kebersihannya memang tidak
mudah. Disarankan membasuhkan air bersih mulai dari bibir vagina
mengarah ke anus, bukan sebaliknya. Hal ini untuk mencegah perpindahan
bakteri dari anus ke vagina, juga untuk menghindari infeksi cairan Miss
V. Ganti celana dalam dua kali sehari untuk mencegah vagina jadi lembab
dan terinfeksi bakteri. Saat haid, ganti pembalut sedikitnya 3 kali
sehari.
Merawat "Mahkota Wanita"
Meski vagina yang berbau memang merepotkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda
dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terlambat dan
akhirnya menderita kanker serviks.
Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
- Miliki
pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk
merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai
karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko
terkena kanker leher rahim. Serta sangat disarankan untuk mengkonsumsi nutrisi sehat seperti Liquid Chlorophyll, Spirulina, Colostrum, dan Noni Plus yang berfungsi sebagai antioksidan dan menjaga kadar asam basa dalam organ intim tersebut.
- Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan
tahun.Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk
mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks, yang ditandai dengan keputihan dan vagina yang berbau tidak sedap.
- Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
- Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes
Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga
terjangkau.Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang
lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap
infeksi HPV.Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah
terinfeksi HPV.
- Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina
toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan
dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari
kotoran dan penyakit.