Feb 18, 2014

5 Penyebab Vagina Berbau Tidak Sedap

 bau-vagina.jpg 

5 Penyebab Vagina Berbau Tidak Sedap

Setiap perubahan pada vagina bisa menjadi pertanda awal adanya masalah, termasuk aroma Miss V yang tidak sedap. Bau yang keluar dari Miss V bisa menjadi pertanda adanya infeksi atau ketidakseimbangan jamur. Ini beberapa hal yang menyebabkan aroma Miss V Anda tidak sedap, seperti dikutip dari She Knows. 

Nah apa sajakah penyebab bau tersebut, berikut adalah uraian nya:

1.Vaginosis

Merupakan infeksi bakteri paling umum penyebab vagina berbau tak sedap. Di sekitar Miss V terdapat berbagai bakteri, dan bacterial vaginosis (BV) adalah pertumbuhan bakteri yang berlebihan di area tersebut. Menurut Mary M. Galenberg, M.D., seorang spesialis OB-GYN, kebanyakan wanita di usia reproduksinya akan mengalami BV setidaknya satu kali semasa hidup. Penyebab pastinya belum diketahui, tapi seks tanpa kondom dan penggunaan douching (menyemprotkan cairan pembersih ke vagina) sebaiknya dihindari untuk mencegah kondisinya lebih berbahaya.

Gejala lain BV adalah kulit yang terasa gatal-gatal dan perih di sekitar Miss V. BV biasanya akan sembuh dengan sendirinya, tapi jika Anda mengalaminya, disarankan mengunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan guna mencegah kondisi yang lebih serius. Pengobatan BV biasanya dengan antibiotik.

2. Infeksi Jamur

Infeksi jamur juga umum terjadi dan menyebabkan Miss V beraroma kurang enak. Gejalanya mirip BV, namun diikuti dengan keluarnya cairan kental dan berwarna putih. Pengobatan infeksi jamur tidak memerlukan antibiotik dan bisa disembuhkan dengan perawatan anti jamur yang dilakukan oleh dokter.

3. Penyakit Kelamin Menular (STD - Sexually Transmitted Diseases)

Beberapa jenis penyakit kelamin bisa membuat vagina berbau tak sedap, dan umumnya penyebabnya adalah chlamydia dan gonorrhea. Penyakit tersebut terbilang umum dan mudah diobati, tapi bisa menyebabkan komplikasi serius jika telat ditangani. Sayangnya, dua jenis penyakit ini kerap tidak terdeteksi pada tahap-tahap awal karena tidak menimbulkan gejala spesifik. Jadi seringkali baru diketahui ketika keadaannya sudah parah dan sulit untuk diobati.

Gejala paling umum chlamydia dan gonorrhea adalah rasa sakit saat buang air kecil dan keluarnya cairan dari Miss V. Segera temui dokter spesialis jika Anda mengalami salah satu gejalanya dan hindari risikonya dengan absen bercinta sementara waktu atau gunakan kondom saat berhubungan intim.

4. Pelvic Inflammatory Disease (PID)

PID terjadi ketika bakteri (biasanya ditularkan lewat hubungan seksual) berpindah dari vagina ke uterus. PID sering diasosiasikan sebagai STD stadium akhir, seperti chlamydia. PID umumnya tidak terdeteksi sampai Anda mengalami sakit yang kronis atau sulit hamil karena sering tidak menimbulkan gejala yang spesifik. Jika ada gejala, biasanya penderita akan merasakan sakit pada tulang panggul, vagina berbau, keluar banyak cairan Miss V, demam, kelelahan, sakit saat berhubungan seks dan buang air kecil. PID umumnya bisa diobati dengan pemberian antibiotik.

5. Miss V Tidak Bersih

Sangat mungkin penyebab bau Miss V tidak sedap karena tidak higienis. 'Anatomi' Miss V sangatlah rumit dan menjaga kebersihannya memang tidak mudah. Disarankan membasuhkan air bersih mulai dari bibir vagina mengarah ke anus, bukan sebaliknya. Hal ini untuk mencegah perpindahan bakteri dari anus ke vagina, juga untuk menghindari infeksi cairan Miss V. Ganti celana dalam dua kali sehari untuk mencegah vagina jadi lembab dan terinfeksi bakteri. Saat haid, ganti pembalut sedikitnya 3 kali sehari.

Merawat "Mahkota Wanita"

Meski vagina yang berbau memang merepotkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terlambat dan akhirnya menderita kanker serviks.
Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
  1. Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim. Serta sangat disarankan untuk mengkonsumsi nutrisi sehat seperti Liquid Chlorophyll, Spirulina, Colostrum, dan Noni Plus yang berfungsi sebagai antioksidan dan menjaga kadar asam basa dalam organ intim tersebut.
  2. Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks, yang ditandai dengan keputihan dan vagina yang berbau tidak sedap.
  3. Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
  4. Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
  5. Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit. 
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment